Madu adalah makanan yang diproduksi oleh lebah, yang sejak ribuan tahun lalu dinikmati juga oleh manusia. Pada dasarnya madu adalah gula yang memiliki kalori yang lebih tinggi dibandingkan gula putih. Selain memiliki rasa yang manis, madu juga memberikan aroma dan rasa yang khas dan berbeda dibandingkan gula.
Para peneliti mengatakan bahwa madu lebih dari sekedar pemanis, namun juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Dilansir WebMD, madu mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari peradangan di dalam tubuh, yang dapat memicu kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, penyakit autoimun. Mengonsumsi 2 sendok teh madu juga dipercaya dapat membantu meredakan batuk anak-anak di malam hari dan memungkinkan mereka tidur lebih nyenyak. Namun, dokter tidak merekomendasikan pengonsumsian madu untuk anak-anak khususnya yang berusia di bawah 1 tahun.
Kapan sebaiknya mengenalkan madu pada anak-anak?
Usia terbaik memperkenalkan madu pada anak-anak adalah ketika bayi masuk usia 2 tahun. Di usia tersebut, seperti dilansir Very Well Family, bayi telah mengembangkan penerimaan terhadap berbagai makanan dan rasa. Bayi juga sudah tidak berisiko mengalami botulisme.
Risiko botulisme
Memberikan madu pada anak-anak di bawah 1 tahun berisiko menyebabkan botulisme. Botulisme pada bayi, seperti dilansir Kidshealth adalah penyakit yang dapat terjadi ketika bayi menelan (menghisap) racun dari bakteri Clostridium botulinum, yang hidup di tanah dan debu. Bakteri tersebut dapat menempel pada permukaan seperti karpet, lantai dan juga mencemari madu.
Botulisme ini dapat menyebabkan bayi mengalami kelemahan otot, tangisan lemah, kesulitan bernapas, kesulitan menelan, dan sembelit. Bayi mungkin juga akan menolak untuk disusui pada saat terpapar botulisme.
Paparan bakteri Clostridium botulinum, tidak akan berbahaya bagi anak-anak di atas usia 1 tahun dan orang dewasa karena sistem pencernaan akan mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Namun, anak-anak di bawah usia 1 tahun masih belum memiliki sistem pencernaan dan kekebalan tubuh yang sempurna, sehingga mengonsumsi madu berisiko menyebabkan botulisme hingga kematian.
Berapa banyak madu yang boleh dikonsumsi anak-anak?
- Bayi di bawah usia 1 tahun sebaiknya tidak diberikan madu sama sekali, walaupun madu yang dicampur dalam kue, yogurt, atau makanan lain.
- Anak-anak berumur 1-2 tahun boleh diberikan madu dalam porsi yang sangat sedikit, atau tidak sama sekali.
- Anak-anak berusia 2 tahun ke atas boleh mengonsumsi madu, namun batasi konsumsi gula tambahannya (termasuk madu) maksimal 6 sdt setiap hari.
Apabila bayi menunjukkan gejala botulisme seperti sembelit, kelemahan pada otot, tangisan yang lemah, gangguan pernapasan, kesulitan menelan, menolak disusui, jangan menunda dengan memberikan alternatif pertolongan lain seperti air kelapa hijau atau lainnya, sebaiknya segera cari pertolongan medis di fasilitas kesehatan terdekat. Cara terbaik agar bayi terhindari dari botulisme adalah menunda pemberian madu hingga usianya masuk di tahun pertama atau kedua.
- dr Ayu Munawaroh, MKK